Kamis, 23 Maret 2017

Wisata Bali

Keselarasan dan Toleransi
Salah satu ajarannya yang paling agung ialah sikap toleransi keberagamaan dan keselarasan universal. Para Rsi dimasa dulu telah banyak menemukan bahwa terdapat banyak sekali cara untuk mencapai sebuah kenyataan mutlak dengan cara yang berbeda-beda pula. Para Rsi tersebut menyebutnya dalam kitab Rg Weda: “Ekam sat viprah bahudha vadanti“, artiya “Kebenaran itu adalah satu, hanya orang bijaksana yang menyebutnya dengan banyak nama“.
Kesucian Seseorang
Dalam pandangan Hindu setiap individu itu memiliki intisari yang sama dengan Tuhan. Setiap individu tidak memandang adanya perbedaan dengan individu lain tetapi dalam kenyataan “atman” (roh atau jiwa) yang bersatu di dalam tubuh atau fisik. Atman yang merupakan pusat spiritual dalam tubuh manusia adalah sumber dari pengetahuan, kekuatan, cinta kasih, dan kemurnian yang tidak ada batasnya. Menurut pandangan predominan Hindu, atman yang sama berada dalam semua makhluk hidup termasuk hewan dan tumbuhan.
Doa Universal
Hal lain yang utama dalam agama Hindu adalah keuniversalan dari doanya. Umat Hindu berdoa untuk semua makhluk, dan dari doa tertentu yang dinyanyikan setiap hari oleh jutaan umat Hindu pada akhir doa atau upacara keagamaan, yang berbunyi: “Semoga semua manusia berbahagia; semoga semua manusia sehat selalu; semoga semua manusia mendapatkan kemakmuran; semoga tidak ada seorangpun yang menderita“.

sumber; http://bali.panduanwisata.id/pura-hindu-bali/agama-hindu-sebagai-keyakinan-mayoritas-masyarakat-bali/
Share:

Agama Hindu Sebagai Keyakinan Mayoritas Masyarakat Bali

Mayoritas masyarakat di Tanah Dewata memiliki kepercayaan Hindu. Sebagaimana diketahui banyak orang bahwa agama Hindu ini disebut-sebut sebagai agama yang tertua di dunia yang berasal dari Wahyu Tuhan kepada para Rsi di India di tempo dulu.
Ajaran Hindu merupakan sebuah anutan yang mengutamakan keselarasan yang bernilai kedamaian universal dengan memandang bahwa setiap manusia berada dalam atap kekeluargaan yang besar. Kitab umat Hindu ialah Weda yang merupakan ungkapan prinsip-prinsip universal yang erat hubungannya dengan nilai moral dan spiritual. Hal-hal yang utama dalam pemikiran agama Hindu yang berkontribusi pada pandangan universal


sumber; http://bali.panduanwisata.id/pura-hindu-bali/agama-hindu-sebagai-keyakinan-mayoritas-masyarakat-bali/
Share:

Sejarah Perkembangan Agama Hindu (page3)

Sejak awal kita dapatkan informasi tentang struktur masyarakat Àrya yang menempatkan kedudukan pertama bagi para Bràhmaóa dan Kûatrìya, Vaiûya melaksanakan kebebasan untuk bertani, beternak, sebagai artis dan berdagang, dan Úudra menyediakan tenaga dan pelayanannya kepada semua orang. Di luar struktur ini terdapat penduduk asli, yang nantinya berasimilasi secara alami. Demikian juga masalah perbudakan kita temukan dalam sejarah India Kuno. Para Bràhmaóa adalah pelaksana Yajña, upacara korban yang sangat penting. 

Mantra-mantra pemujaan senantiasa berhubungan dengan Yajña dan diwariskan turun temurun secara lisan dari generasi ke generasi berikutnya, dan dipertahankan dari pengaruh luar. Tradisi agama yang tersimpan dalam Itihàsa dan Puràóa dikenal adanya mùrti (arca) dan maóðir (pura), mujizat (keajaiaban), mitologi dan hal ini sangat populer dan kadang-kadang menggantikan agama Veda. Upacara Veda hingga kini  berlangsung dalam bentuk yang berbeda-beda. Namun kenyataannya dalam tradisi upacara korban nampak pengaruh local, dilaksanakan dan mendomonasi lingkup agama Hindu.

Di dalam kitab-kitab Puràóa disebutkan Åûi Agastya, seorang missionaris dari bangsa Àrya yang bertanggung jawab dalam penyebaran agama Hindu di India Selatan. Pengaruh Hindu selanjutnya berkembang sampai Asia Tenggara dan Indonesia selama masa keemasan India. Meskipun untuk beberapa abad agama Buddha dan jaina juga mengklaim banyak pengikut dan berkembang di bawah patron  raja dinasti Gupta di India Utara dan Pallava di Selatan, namun tersapu bersih  oleh supremasi agama Hindu. Para Bràhmaóa yang memegang tradisi Veda, teristimewa filsafat Vedànta berhasil memenuhi keinginan masyarakat dengan memberikan berbagai jalan  melalui berbagai Sampradaya atau sekta seperti Úaiva, Vaiûóava dan terakhir adalah Úakta. Demikianlah secara teratur  gerakan missionaris (Dharmadùta) menyebar luaskan berbagai kitab seperti Bhagavadgìta, Ràmàyaóa dan Bhàgavata Puràóa.  Secara geografis Úaiva dominan di India Selatan, Vaiûóava berkembang di Utara, sementara itu di Bengal (Benggala) , Assam dan Orissa berkembang  pesat Úakta dan pengaruh yang terakhir ini sampai ke Indonesia dan khususnya Bali. Upacara dan perayaan Galungan mengingatkan perayaan Durgàpùjà di India


sumber;http://hindu-bersamabligembul.blogspot.co.id/2014/05/sejarah-perkembangan-agama-hindu-page3.html
Share:

SEJARAH PERKEMBANGAN AGAMA HINDU DI BALI

Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang multikultur yang terdiri dari berbagai macam suku, Agama, Ras dan Adat istiadat. Sebagaimana yang tertuang di dalam pembukaan UUD 1945 dan Batang tubuh UUD 1945 khususnya pasal 29 ayat 1 dan 2 mengandung makna bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa dan Negara yang berdasar atas ketuhanan, hal ini berarti bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang religious yang mengakui adanya keyakinan terhadap agama dan system kepercayaan.
 Manusia sebagai makluk yang memiliki akal dikatakan sebagai maklhuk berbeudaya. Manusia sebagai makhluk yang berbudaya karena perilakunya sebagian besar dikendalikan oleh budi atau akalnya. Budaya merupakan cipta, rasa dan karsa sedangkan kebudayaan berarti hasil dari cipta, rasa, dan karsa itu sendiri (Djokowidagdo: 18). Koentjaraningrat mendefinisikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatnya dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kebudayaan masyarakat (Djoko Widagdo: 19-20). Sesuatu hal dikatakan sebagai kebudayaan tentunya akan memiliki unsur, bentuk dan sifat. Sebuah kebudayaan itu memiliki unsur-unsur yang bersifat universal yaitu: sistem religi dan upcara keagamaan, sistem organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, sistem mata pencaharian hidup, sistem teknologi dan peralatan, bahasa dan kesenian.
Sebagai bagian dari unsure budaya system kepercayaan di Indonesia sudah berkembang sebelum masuknya pengaruh agama-agama besar di dunia. Dalam perkembangan sejarahnya system kepercayaan di Indonesia yang mendapat pengaruh kebudayaan india khususnya kebudayaan hindu yang mempengaruhi Indonesia. 
 
sumber; http://faktasejati.blogspot.co.id/2014/10/sejarah-perkembangan-agama-hindu-di-bali.html
Share:

Agama Hindu di Bali

Agama Hindu Dharma di Bali adalah agama yang sangat terjalin dengan seni dan ritual, dan lebih tidak ketat diatur oleh kitab suci, hukum, dan keyakinan. Agama Hindu Bali tidak memiliki penekanan tradisional agama Hindu pada siklus kelahiran kembali dan reinkarnasi, melainkan berkaitan dengan banyak sekali "hyang", sukma leluhur. Seperti halnya kebatinan, dewa-dewi ini dianggap mampu melahirkan kebaikan atau merugikan. Masyarakat Hindu di Bali sangat menekankan ritual-ritual perdamaian yang dramatis dan estetis terhadap para "hyang". Ritual-ritual ini dilakukan di situs-situs candi dan pura yang tersebar di seluruh desa dan di pedesaan.
Tempat bersembahyang atau kuil di agama Hindu Bali disebut Pura, dan tidak seperti mandir gaya Hindustan yang menjulang tinggi dengan ruang interior, kuil Bali dirancang sebagai tempat bersembahyang di udara terbuka dalam dinding tertutup, dihubungkan dengan serangkaian gerbang yang dihiasi secara rumit untuk mencapai bagian ruang terbukanya. Masing-masing kuil ini memiliki keanggotaan yang kurang lebih tetap; dimana setiap orang Bali adalah bagian dari sebuah kuil berdasarkan keturunan, tempat tinggal, atau wahyu mistis. Beberapa kuil juga terdapat dalam rumah keluarga (juga disebut "banjar" di Bali), yang lain terletak di sawah, dan yang lain terletak di lokasi geografis yang terkenal (tebing pantai, gunung, dsb).
Ritualisasi tindakan mengendalikan diri (atau ketiadaan) adalah corak penting dari ekspresi keagamaan di kalangan masyarakat Hindu Bali, yang karena alasan ini telah menjadi terkenal karena perilaku anggun dan sopan mereka. Misalnya salah satu upacara penting di sebuah kuil Hindu di desa memiliki penampilan spesial sendratari (seni drama-tari), pertempuran antara mitos karakter Rangda sang penyihir (mewakili adharma, seperti ketiadaan keteraturan) dan Barong sang pelindung (umumnya seperti singa, mewakili dharma), di mana para pemain mengalami kerasukan dan mencoba menusuk diri dengan senjata tajam (umumnya keris). Drama-tari ini umumnya tampak selesai tanpa akhir, tidak ada pihak yang menang, karena tujuan utamanya adalah untuk mengembalikan keseimbangan.
Ritual siklus kehidupan juga merupakan alasan penting bagi ekspresi keagamaan dan tampilan artistik di warga Hindu Bali. Upacara saat pubertas, pernikahan, dan , terutama kremasi pada saat kematian memberikan kesempatan bagi warga Hindu Bali untuk mengkomunikasikan ide-ide mereka tentang masyarakat, status, dan alam baka. (Industri pariwisata tidak hanya telah mendukung adanya upacara kremasi yang spektakuler di kalangan warga Bali yang sederhana, tetapi juga telah menciptakan permintaan yang lebih besar untuk upacara tersebut.)
Seorang pendeta Hindu tidak berafiliasi dengan kuil Hindu manapun, tetapi bertindak sebagai pemimpin spiritual dan penasehat setiap keluarga di berbagai desa yang tersebar di pulau Bali. Pendeta Hindu ini dikonsultasi disaat upacara yang memerlukan air suci dilakukan. Pada kesempatan lain, juru sembuh atau pengobat tradisional dapat disewa.
Agama Hindu Bali juga meliputi keyakinan agama Tabuh Rah, sabung ayam bersifat keagamaan di mana ayam jago digunakan dalam adat keagamaan dengan memungkinkannya bertarung melawan ayam jago lain dalam sebuah upacara sabung ayam keagamaan Hindu Bali, sebuah bentuk persembahan hewan. Pertumpahan darah dalam Tabuh Rah diperlukan sebagai pemurnian untuk menenangkan roh-roh jahat bhuta dan kala, dan dan untuk memohon hasil panen yang baik. Ritual sabung ayam ini biasanya berlangsung di luar kuil Hindu dan juga mengikuti ritual yang kuno dan kompleks sebagaimana tercantum dalam naskah lontar Hindu suci.[6


sumber; https://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Hindu_di_Nusantara
Share:

Pengertian dan Macam-Macam Agama di Indonesia

eberapa agama. Pengertian agama itu sendiri, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.

Agama yang diakui di Indonesia ada 6 yakni Agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Kong Hu Cu. Berikut ini macam jenis agama di Indonesia dan penjelasannya:

Agama Islam
Agama Islam diperkirakan masuk ke Indonesia sekitar 1400 tahun yang lalu. Pendiri dari agama ini adalah Nabi Muhammad SAW. Agama ini memiliki kitab suci yang disebut dengan Al-Qur’an. Orang-orang yang beragama islam dapat beribadah di tempat ibadah yang diberi nama dengan masjid. Hari besar keagamaannya adalah Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Tahun Baru Hijrah, Isra’ Mi’raj.

Agama Kristen Protestan
Agama Kristen Protestan diperkirakan masuk ke Indonesia sekitar 2000 tahun yang lalu. Pendiri dari agama ini adalah Yesus Kristus. Agama ini memiliki kitab suci yang disebut dengan Alkitab. Orang-orang yang beragama ini dapat beribadah di tempat ibadah yang diberi nama dengan Gereja. Hari besar keagamaannya adalah Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih

Agama Katolik
Agama Katolik diperkirakan masuk ke Indonesia sekitar 2000 tahun yang lalu. Pendiri dari agama ini adalah Yesus Kristus. Agama ini memiliki kitab suci yang disebut dengan Alkitab. Orang-orang yang beragama ini dapat beribadah di tempat ibadah yang diberi nama dengan Gereja. Hari besar keagamaannya adalah Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih

Agama Hindu
Agama Kristen Protestan diperkirakan masuk ke Indonesia sekitar 3000 tahun yang lalu. Pendiri dari agama ini samap saat ini belum diketahui. Agama ini memiliki kitab suci yang disebut dengan Weda. Tempat ibdahnya adalah Pura. Hari besar keagamaannya adalah Hari Nyepi, Hari Saraswati, Hari Pagerwesi

Agama Buddha
Agama Budha diperkirakan masuk ke Indonesia sekitar 2500 tahun yang lalu. Pendiri dari agama ini adalah Siddharta Gautama. Agama ini memiliki kitab suci yang disebut dengan Tri Pitaka. Orang-orang yang beragama ini dapat beribadah di tempat ibadah yang diberi nama dengan Vihara. Hari besar keagamaannya adalah Hari Waisak, Hari Asadha, Hari Kathina.

Agama Kong Hu Cu
Agama Budha diperkirakan masuk ke Indonesia sekitar 2500 tahun yang lalu. Pendiri dari agama ini adalah Kong Hu Cu. Agama ini memiliki kitab suci yang disebut dengan Si Shu Wu Ching . Orang-orang yang beragama ini dapat beribadah di tempat ibadah yang diberi nama dengan : Li Tang / Klenteng. Hari besar keagamaannya adalah Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh


sumber;http://contohpengertian.blogspot.co.id/2014/04/pengertian-dan-macam-macam-agama-di.html
Share:

Macam-Macam Agama di Indonesia dan Penjelasannya

1. Agama Islam

  • Merupakan sebuah agama di Indonesia dengan jumlah penganut terbesar di Negeri ini.
  • Kitab Suci Agama Islam adalah Al-Qur’an.
  • Agama Islam disebarkan pertama kali oleh Nabi Muhammad SAW.
  • Agama ini muncul sekitar 1400-an tahun yang lalu.
  • Tempat Ibadah Agama Islam adalah Masjid.
  • Hari raya atau hari besar keagamaan Umat Islam yaitu antara lain : Muharram, Asyura, Maulud Nabi, Isra’ Mi’raj, Nuzurul Qur’an, Idul Fitri, Idul Adha, dan Tahun Baru Hijriah.

2. Agama Kristen 

  • Merupakan salah satu agama di Indonesia yang diakui oleh pemerintah.
  • Kitab Suci Agama Kristen adala Injil.
  • Agama ini disebarkan oleh Isa Al Masih/ Yesus Kristus.
  • Awal mula munculnya agama ini sekitar 2000 tahun yang lalu.
  • Tempat ibadah Agama Kristen adalah Gereja.
  • Hari-hari besar umat Kristen yaitu Natal, Jumat Agung, Paskah, Kenaikan Isa Al Masih, Pantekosta.

3. Agama Katolik

  • Merupakan salah satu agama di Indonesia yang diakui oleh pemerintah.
  • Kitab Suci Agama Kristen adala Injil.
  • Agama ini disebarkan oleh Isa Al Masih/ Yesus Kristus atau Bunda Maria.
  • Awal mula munculnya agama ini sekitar 2000 tahun yang lalu.
  • Tempat ibadah Agama Kristen adalah Gereja.
  • Hari-hari besar umat Kristen yaitu Natal, Jumat Agung, Paskah, Kenaikan Isa Al Masih, Pantekosta.

4. Agama Hindu

  • Merupakan salah satu agama di Indonesia yang diakui oleh pemerintah dan populer di pulau Bali.
  • Kitab Suci Agama Hindu adalah Weda.
  • Agama ini disebarkan oeh Santana Dharma.
  • Awal mula Agama ini muncul sejak jama Prasejarah.
  • Tempat ibadah Agama Hindu adalah Pura.
  • Hari-hari besar agama Hindu yaitu Nyepi, Saraswati, Pagerwesi, Galungan, dan Kuningan.

5. Agama Buddha

  • Merupakan salah satu agama di Indonesia yang diakui oleh pemerintah Indonesia.
  • Kitab Suci Agama Buddha adalah Tripitaka.
  • Awal mula agama ini disebarkan oleh Sidharta Gautama.
  • Agama Buddha muncul sekitar 2500 tahun yang lalu.
  • Tempat Ibadah Agma Buddha adalah Vihara.
  • Hari-hari besar keagamaan umat Buddha yaitu Waisak dan Katina.

6. Agama Kong Hu Cu

  • Merupakan salah satu agama di Indonesia yang diakui oleh pemerintah.
  • Muncul karena banyak etnis Tionghoa yang tinggal di Indonesia.
  • Awal mula munculnya Agama Kong Hu Cu sekitar 5 abad sebelum masehi.
  • Kitab Suci Agama Kong Hu Cu adalah Wu Ching dan Shing Shu.
  • Hari-hari besar agama Kong Hu Cu kita kenal dengan Imlek.

sumber; http://www.klikpengetahuan.com/macam-macam-agama-indonesia-dan-penjelasannya/
Share:

Macam - Macam Agama di Indonesia

A. Hindu
Agama Hindu adalah agama yang pertama masuk ke Indonesia. Hindu masuk ke Indonesia melalui pedagang-pedagang dari India yang berdagang di selat Malaka. Para pedagang tersebut berdagang rempah-rempah dan sutra sambil menyebarkan agama Hindu. Sebelum Hindu masuk ke Indonesia, mayoritas penduduknya menganut aliran kepercayaan. Aliran keperyaan yang dianut biasanya aliran animism dan dinamisme.
Pemuka Agama Hindu adalah Wasi. Sedangkan tempat ibadah umat hindu adalah di pura. Hari besar Hindu disebut nyepi. Saat nyepi, umat hindu berada di dalam rumah dan merefleksi hidupnya, agar mereka dapat hidup lebih baik. Dasar dari ajaran agama Hindu berasal dari Kitab Suci Weda, yang merupakan Kitab Suci Agama Hindu. Para umat penganut Hindu selalu memegang teguh, ajran-ajaran yang berasal dari Kitab Suci Weda. Weda adalah sabda suci atau wahyu Tuhan Yang Maha Esa yang diterima oleh para Maharesi. Keterangan ini terdapat dalam Kitab Bhumikabhasya, karya Maharesi Sayana. Resi disebut sebagai mantra drstah, yang artinya adalah orang-orang yang melihat mantra. Kitab Suci Weda dikenal dengan berbagai nama antara lain:
1. Kitab Sruti yang artinya bahwa Kitab Weda adalh wahyu yang diterima melalui pendengaran suci atau kemekaran intuisi para Maharesi.
2. Kitab Rahasya, karena inti ajarannya adalah usaha mencapai tujuan hidup yang tertinggi, berupa Moksa.
3. Kitab Mantra, karena memuat nyanyi-nyanyian pujian.
Dalam Kitab Weda, terdapat empat tujuan manusia. Tujuan-tujuan tersebut adalah keadilan, kekayaan, keinginan, dan pembebaasan. Namun tujuan-tujuan tersebut harus dicapai secara berpasangan: keadilan dengan kekayaan. Kekayaan harus didapatkan dengan keadialan. Lalu keinginan dengan pembebasan. Semua keinginan untuk mencapai pembebasan. Jika manusia mengambil secara terpisah, maka semuanya tidak akan didapat. (A Recapitulation of Sathya Sai Baba’s Divine Teachings oleh Grace J. Mc Martin. 1982; hlm. 12)

B. Buddha
Agama Buddha masuk ke Indonesia beberapa tahun setelah masuknya Hindu. Pemuka Agama Buddha, biasa disebut biksu (laki-laki) dan, biksuni (perempuan). Tempat ibadah umat buddha disebut Vihara. Sedang hari besarnya adalah Hari Waisak. Tujuan utama umat buddha adalah mencapai Nibbana. Untuk mencapai Nibbana, umat budda melakukan punna (berpahala) sebagai penghormatan tertinggi pada Buddha.
Kitab suci Agama Buddha adalah Kitab Suci Tripitaka. Kata Tipitaka (Pali) atau Tripitaka (Sansekerta) terdiri dari kata “Ti” dan “pitaka”, “ti” (tri) artinya “tiga” sedangkan “pitaka” artinya “kelopok” “atau keranjang tempat penyimpanan” ajaran Sang Buddha. Buddha membimbing umatnya memalui jalan Ariya (mulia) yang berunsur delapan, yaitu pandangan benar, pikiran benar, ucapan benar, perbuatan benar, mata pencaharian benar, usaha benar, perhatian benar, dan meditasi benar.


C. Islam.
Isalam masuk ke Indonesia melalui para pedagang dari Arab dan Gujarad yang berdagang di selat Malaka. Mereka berdagang sambil menyebarkan agama Islam. Bahkan banyak pedagang Arab yang menikah dengan penduduk pribumi di Indonesia, khususnya di daerah Aceh dan sekitarnya. Oleh karena itu, mayoritas dari penduduk Aceh beragama Islam. Bahkan Aceh sering kali disebut sebagai Serambi Mekkah.
Menurut Agama Islam, manusia diciptakan oleh Alloh tidak untuk hidup sia-sia, namun diberi amanat untuk beribadah kepada-Nya. Melalui Ibadah, manusia dapat mencapai kehidupan yang berguna dan dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Pemuka Agama Islam biasa disebut Ustadz atau Imam. Hari raya umat Islam adalah hari raya Idul Fitri. Tempat ibadah umat Islam di Masjid. Sedangkan kitab suci Agama Islam adalah Kitab Suci Alquran. Pada sejarah tentang Agama Islam, bahwa Alquran adalah Kalam (perkataan) Alloh SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaekat Jibril dengan lafal dan maknanya (QS. 26:192-195). Alquran sebagai Kitab Allah, menempati posisi sebagai sumber pertama dan utama dari seluruh ajaran Islam dan berfungsi sebagai petunjuk atau pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Alqaranul Karim ialah Kalamullah (firman Alloh) yang diwahyukan kepada Rasul-Nya yang terakir (Nabi Muhammad SAW), yang dipandang dapat dibaca dan harus dijadikan pedoman hidup seluruh umat manusia sampai akhir zaman. Alquran diturunkan secara bertahab selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Nabi Mohammad SAW lahir pada tanggal 6 Agustus 610 M. Ayat Alquran pertama kali diturunkan di Mekkah pada tanggal 17 Ramadan tahun ke-41 dari kelahiran Nabi Mohammad.


D. Katolik
Agama Katolik masuk ke Indonesia melalui para pedagang dari Portugis. Pedagang tersebut berdagang di daerah sekitar Maluku untuk membeli rempah-rempah. Agama Katolik juga dibawa oleh penjajah Belanda.
Ajaran utama Agama Katolik adalah hukum cinta kasih. Hukum tersebut mengajarkan untuk mencintai sesama seperti mencintai diri sendiri, juga diajarkan untuk mencintai musuh kita, walaupun musuh tersebut telah menyakiti kita habis-habisan. Pemimpin agama katolik biasa dipanggil dengan sebutan Pastur. Hari raya umat Katolik adalah hari raya Natal. Tempat ibadah Agama Katolik adalah di Gereja. Sedangkan kitab suci Agama Katolik disebut Alkitab.
Alkitab bisa disebut Injil. Namun Injil di sini dapat dibenarkan dalam arti kabar gembira, yaitu suatu berita yang menggembirkan karena Tuhan mendatangi, menyapa, dan menyelamatkan manusia dari kuasa dosa. Alkitab dibagi menjadi dua bagian yaitu Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama. Pejanjian Lama, diwahyukan sebelumYesus Kristus lahir di dunia. Perjanjian Baru diwahyukan sesudah Yesus Kristus lahir di dunia. Pada Perjanjian Lama, perjanjian itu diawali dengan janji Tuhan pada Abraham. Sedangkan pada Perjajian Baru, pejanjian diadakan oleh Yesus saat malam perjamuan terakhir.


E. Kristen
Seperti halnya Agama Katolik, Agama Kristen masuk ke Indonesia melalui pedagang-pedagang Porugis yang berdagang di sekitar Maluku. Mereka berada di Maluku untuk membeli rempah-rempah. Penjajahan Belanda juga turut berperan dalam penyebaran Kristen di Indonesia.
Ajaran, kitab suci, hari raya, dan tempat ibadah Agama Kristen, sama dengan Agama Katolik. Karena sebenarnya, Kristen adalah bagian dari Katolik. Kristen melepaskan diri dari Katolik. Karena pada jaman itu para pemuka agama katolik sering kali memanfaatkan jabatannya demi kepentingan pribadi dan untuk memuaskan hawa nafsu. Oleh karena itu, sebagian umat katolik mencoba melepaskan diri dari Katolik dan membentuk perkumpulan saat ini fungsi utama pemuka agama katolik telah kembali seperti semula.


F. Khonghucu
Khonghucu adalah agama yang berasal dari Cina. Khonghucu, masuk ke Indonesia melalui para penduduk Cina yang mengembara ke Indonesia. Tempat ibadah Agama Khonghucu adalah di Klenteng. Sedangkan kitab sucinya ada tiga, yaitu Kitab Suci Wu Cing (Ngo King: kitab yang lima), Kitab Suci Su Si (kitab yang empat), dan Hau King (kitab Bakti). Hari raya Khonghucu Adalah hari raya Imlek.
Tujuan hidup yang dicita-citakan dalam Konfusianisme adalah menjadi seorang kuncu. Kuncu berarti: manusia budiman. Untuk mencapai kuncu, seseorang harus dapat menerapkan dan melaksanakan ajaran Khonghucu dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kuncu identik dengan orang yang memiliki moralitas tinggi, yang dapat mendekati moralitas nabi.
Bersumber dari kitab sucinya, terutama Su Si dan Hau King, Khonghucu sangat menekankan nilai-nilai etika baik dalam kehidupan rumah tangga, dalam kelompok jemaah seagama, maupun dalam masyarakat dan pemerintahan.


G. Aliran Kepercayaan
Aliran kepercayaan (agama tidak resmi) yang berada di Indonesia biasanya tidak memiliki kitab suci dan tempat ibadah. Aliran kepercayaan biasa muncul dari budaya-budaya adat suatu daerah. Contoh aliran kepercayaan adalah: Aliran Sumanah, Aliran Budi Dharma, Paguyuban Ngesti Tunggal, Sabta Dharma, dan lain-lain. Dalam aliran kepercayaan bukan animisme dan dinamisme, biasanya lebih mengajarkan pada nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam kehidupan masyarakat. Jika dalam aliran kepercayaan animisme dan dinamisme biasanya mengajarkan untuk mengagungkan suatu benda atau tempat yang memiliki kekuatan mistis. Namun, aliran ini masih tetap menjunjung tinggi nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Terutama norma kesopanan



sumber;http://rejosokulon.blogspot.co.id/2009/11/macam-macam-agama-di-indonesia.html
Share:

Penjelasan Singkat 6 Agama di Indonesia

A.Islam

Islam adalah Agama yang mengimani satu tuhan, Islam secara bahasa (secara lafaz) memiliki beberapa makna. Islam terdiri dari huruf dasar (dalam bahasa Arab): Sin, Lam, dan Mim. Beberapa kata dalam bahasa Arab yang memiliki huruf dasar yang sama dengan Islam, memiliki kaitan makna dengan Islam.
Islam secara bahasa adalah : Islamul wajh (menundukkan wajah), Al istislam(berserah diri), As salamah (suci bersih), As Salam (selamat dan sejahtera), As Silmu (perdamaian), dan Sullam (tangga, bertahap, atau taddaruj).
Secara istilah, Islam berarti wahyu Allah, diin para nabi dan rasul, pedoman hidup manusia, hukum-hukum Allah yang ada di dalam Al Quran dan As Sunnah, dan dia merupakan jalan yang lurus, untuk keselamatan dunia dan akhirat.
  1. Nama kitab suci Agama Islam : Al-Qur\’an.
  2. Nama pembawa Ajarannya : Nabi Muhammad SAW
  3. Permulaan : Kurang/lebih 1400 tahun lalu.
  4. Nama tempat peribadatan : Masjid.
  5. Hari besar keagamaan : Muharram, Asyura, Maulud Nabi, Isra\’ Mi\’raj, Nuzulul Qur\’ an, Idul Fitri,     Idul Adha, dan Tahun Baru Hijriah.

B. Kristen Protestan dan Katolik

Kristen adalah sebuah kepercayaan yang berdasarkan pada ajaran, hidup, sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus atau Isa Almasih. Agama kristen ini meyakini Yesus Kristus adalah Tuhan dan Mesias, juru selamat bagi seluruh umat manusia, yang menebus manusia dari dosa.
Mereka beribadah di gereja dan Kitab Suci mereka adalah Alkitab. Murid-muridYesus Kristus pertama kali dipanggil Kristen di Antiokia
Protestan adalah sebuah mazhab dalam agama Kristen. Mazhab atau denominasi ini muncul setelah protes Martin Luther pada tahun 1517 dengan 95 dalil nya. Kata Protestan sendiri diaplikasikan kepada umat Kristen yang menolak ajaran maupun otoritas Gereja Katolik.
Kata Katolik sebenarnya bermakna universal atau keseluruhan atau umum (dari ajektiva Bahasa Yunani (katholikos) yang menggambarkan sifat gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus.
  1. Nama kitab suci Kristen Protestan dan Katolik : Injil.
  2. Nama pembawa Ajaranya : Isa / Yesus Kristus.
  3. Permulaan : Kurang/lebih 2.000 tahun lalu.
  4. Nama tempat peribadatan : Gereja.
  5. Hari besar keagamaan : Natal, Jumat Agung, Paskah, Kenaikan Isa Almasih, dan Pantekosta.

C. Hindu

Agama Hindu Adalah agama tertua di dunia yang masih bertahan hingga kini, Hindu dalam Bahasa Sanskerta artinya : Sanatana Dharma Kebenaran Abadi, dan Vaidika-Dharma (Pengetahuan Kebenaran). Hindu adalah sebuah agama yang berasal dari anak benua India.
Agama ini merupakan lanjutan dari agama Weda (Brahmanisme) yang merupakan kepercayaan bangsa Indo-Iran (Arya). Agama ini diperkirakan muncul antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM.
  1. Nama kitab suci Hindu : Weda
  2. Nama pembawa Ajaran: –
  3. Permulaan : Masaprasejarah.
  4. Nama tempat peribadatan : Pura.
  5. Hari besar keagamaan : Nyepi, Saraswati, Pagerwesi, Galungan, dan Kuningan.

D.  Buddha

Buddha dalam Bahasa Sansekerta adalah : Mereka yang Sadar, Yang mencapai pencerahan sejati. dari perkataan Sansekerta: Budh, untuk mengetahui, Buddha merupakan gelar kepada individu yang menyadari potensi penuh untuk memajukan diri dan yang berkembang kesadarannya.
Dalam penggunaan kontemporer, sering digunakan untuk merujuk Siddharta Gautama, guru agama dan pendiri Agama Buddha dianggap Buddha bagi waktu ini. Dalam penggunaan lain, ia merupakan tarikan dan contoh bagi manusia yang telah sadar.
Penganut Buddha tidak menganggap Siddharta Gautama sebagai sang hyang Buddha pertama atau terakhir. Secara teknis, Buddha, seseorang yang menemukan Dharma atau Dhamma (yang bermaksud: Kebenaran; perkara yang sebenarnya, akal budi, kesulitan keadaan manusia, dan jalan benar kepada kebebasan melalui Kesadaran, datang selepas karma yang bagus (tujuan) dikekalkan seimbang dan semua tindakan buruk tidak mahir ditinggalkan).
  1. Nama kitab suci Buddha : Tri Pitaka.
  2. Nama pembawa Ajarannya : Sidharta Gautama.
  3. Permulaan : Kurang/lebih 2.500 tahun lalu.
  4. Nama tempat peribadatan : Vihara.
  5. Hari besar keagamaan : Waisak dan Katina.

E.   Kong Hu Cu

Kong Hu Cu atau Konfusius, adalah seorang guru atau orang bijak yang terkenal dan juga filsuf sosial Tiongkok, terkadang sering hanya disebut Kongcu(Hanzi, hanyu pinyin: Kongfuzi?Kongzi) (551 SM – 479 SM).
Filsafahnya mementingkan moralitas pribadi dan pemerintahan, dan menjadi populer karena asasnya yang kuat pada sifat-sifat tradisional Tionghoa. Oleh para pemeluk agama Kong Hu Cu, ia diakui sebagai nabi.

sumber; https://coelumprocyon.wordpress.com/2012/07/15/penjelasan-singkat-6-agama-di-indonesia/
Share:

Agama di Indonesia

Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila: “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh secara kolektif terhadap politik, ekonomi dan budaya.[1] Menurut hasil sensus tahun 2010, 87,18% dari 237.641.326 penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam, 6,96% Protestan, 2,9% Katolik, 1,69% Hindu, 0,72% Buddha, 0,05% Kong Hu Cu, 0,13% agama lainnya, dan 0,38% tidak terjawab atau tidak ditanyakan.[2]
Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa "tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan kepercayaannya" dan "menjamin semuanya akan kebebasan untuk menyembah, menurut agama atau kepercayaannya".[3] Pemerintah, bagaimanapun, secara resmi hanya mengakui enam agama, yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Khonghucu.[4][5]
Dengan banyaknya agama maupun aliran kepercayaan yang ada di Indonesia, konflik antar agama sering kali tidak terelakkan. Lebih dari itu, kepemimpinan politis Indonesia memainkan peranan penting dalam hubungan antar kelompok maupun golongan. Program transmigrasi secara tidak langsung telah menyebabkan sejumlah konflik di wilayah timur Indonesia.[6]


sumber;  https://id.wikipedia.org/wiki/Agama_di_Indonesia
Share:

Hari raya dalam agama Islam

Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang-senang dan bermain-main pada masa jahiliyah. Maka dia berkata, “Aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya pada masa Jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main. Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian, yaitu hari raya Idul Fithri dan Idul Adha (hari Nahr)” (HR. An Nasai no. 1556 dan Ahmad 3: 178, sanadnya shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim sebagaimana kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth).

sumber; https://id.wikipedia.org/wiki/Hari_raya_keagamaan
Share:

Keberagaman Agama dan Kepercayaan masyarakat Indonesia


Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan antar manusia dan lingkungannya
6 Agama di Indonesia :  

1. Agama Islam
Nama Kitab Suci : Al-Qur’an
Nama Pembawa : Nabi Muhammad SAW
Permulaan : Sekitar 1400 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Masjid
Hari Besar Keagamaan : Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Tahun Baru Hijrah, Isra’ Mi’raj
Jumlah Penganut : 207.176.162 jiwa (87,18%) 

2. Agama Kristen Protestan
Nama Kitab Suci  : Alkitab
Nama Pembawa : Yesus Kristus
Permulaan : Sekitar 2000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Gereja
Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih
Jumlah Penganut : 16.528.513 jiwa (6,96%)
3. Agama Katolik
Nama Kitab Suci : Alkitab
Nama Pembawa : Yesus Kristus
Permulaan : Sekitar 2000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Gereja
Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih
Jumlah Penganut : 6.907,873 jiwa (2,91%)
 
4. Agama Hindu
Nama Kitab Suci : Weda
Nama Pembawa : –
Permulaan : Sekitar 3000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Pura
Hari Besar Keagamaan : Hari Nyepi, Hari Saraswati, Hari Pagerwesi
Jumlah Penganut : 4.012.116 jiwa (1,69%)
5. Agama Buddha
Nama Kitab Suci : Tri Pitaka
Nama Pembawa : Siddharta Gautama
Permulaan : Sekitar 2500 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Vihara
Hari Besar Keagamaan : Hari Waisak, Hari Asadha, Hari Kathina
Jumlah Penganut : 1.703.254 jiwa (0,72%) 

     6. Agama Kong Hu Cu
Nama Kitab Suci : Si Shu Wu Ching
Nama Pembawa : Kong Hu Cu
Permulaan : Sekitar 2500 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Li Tang / Klenteng
Hari Besar Keagamaan : Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh
Jumlah Penganut : 117.091 jiwa (0,05%)
 
sumber; http://keberagamanagamadiindonesia.blogspot.co.id/2015/09/keberagaman-agama-di-indonesia.html
Share:

Ciri-ciri Agama

Sebagai panduan, kita bisa mengenali ciri-ciri sebuah agama dari hal-hal sebagai berikut. 
  1. Pertama, terdiri atas ritual. 
  2. Kedua, ada doa, nyanyian, tarian, sesaji, dan kurban. 
  3. Ketiga, ada usaha manusia untuk memanipulasi makhluk dan kekuatan supernatural untuk kepentingannya sendiri; seperti dewa, dewi, arwah leluhur, roh, kekuatan impersonal. 
  4. Keempat, ada orang tertentu yang memiliki pengetahuan khusus untuk berhubungan dengan makhluk dan kekuatan gaib.
Ada dua jenis agama yang ada di muka bumi ini. Kedua jenis agama tersebut adalah agama bumi dan agama wahyu. Mari kita deskripsikan bersama.
 
a. Agama Bumi
Agama bumi tidak mengenal surga dan neraka, yang ada hanyalah hidup dan mati. Nirwana pun hanya ada dalam kehidupan. R.M. Lowie mengatakan bahwa agama primitif dipengaruhi dan ditentukan bentuknya oleh kesadaran tentang adanya hal yang misterius, supernatural, dan sesuatu yang luar biasa. 
Di dalam agama primitif, terdapat ritual magis yang secara psikologis berkaitan dengan peristiwa kerasukan, memercayai kekuatan supranatural mampu mengubah dunia.
 
b. Agama Wahyu
E.E. Evans Pritchard mengatakan bahwa awal munculnya agama adalah dari Tuhan bersamaan dengan diciptakannya manusia pertama yang juga bertindak selaku nabi, yaitu Adam. 
Menurut Pritchard, yang disebut dengan wahyu bukanlah suatu khayalan atau imajinasi, atau bahkan intuisi. Wahyu adalah firman Tuhan tentang diri-Nya, ciptaan-Nya, relasi antara keduanya, serta jalan menuju keselamatan yang disampaikan Nabi dan Rasul pilihan-Nya direpresentasikan melalui kata-kata dan disampaikan kepada Nabi kepada umat manusia melalui bentuk bahasa yang bersifat baru, mudah dipahami tanpa kerancuan (confusion) dengan subjektivitas dan inagurasi kognitif pemikiran Nabi.

sumber; http://rangkumanmateriips.blogspot.co.id/2014/09/pengertian-dan-ciri-ciri-agama.html
Share:

pengertian Agama

Definisi agama ada bermacam-macam, tergantung sudut pandang yang dipergunakannya. Berikut ini beberapa definisi yang disampaikan oleh beberapa ahli antara lain :
  1. Geertz, seorang antropolog Amerika mengatakan bahwa agama adalah sebuah sistem simbol, sarana yang dipakai untuk membangun suasana hati dan motivasi yang kuat dan tahan lama di dalam diri manusia, rumusan konsepsi tatanan kehidupan, konsepsi suatu aura faktual, dan sarana untuk membuat suasana hati dan motivasi tampak realistik secara unik. Ia selanjutnya mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem kultur.
  2. Edward Burnett Tylor mengatakan bahwa agama adalah kepercayaan pada makhluk-makhluk spiritual. Lebih lanjut dikatakannya bahwa agama adalah budaya primitif. Menurutnya, tahap awal agama adalah kepercayaan animisme, yakni alam memiliki jiwa. Pemujaan terhadap orang mati, pemujaan kepada para leluhur atau nenek moyang.
  3. Durkheim mengatakan bahwa agama adalah hal yang berkenaan dengan yang sakral dengan yang sosial. Hal yang paling elementer di dalam agama adalah totemisme. Totem adalah objek penyembahan, tetapi bukan dewa. Totem tidak menimbulkan ketakutan atau kehormatan, bahkan secara primitif tidak didiami oleh roh. Namun, totem memiliki sifat sosial. Totem adalah simbol suatu suku bangsa. 
  4. Freud dan Marx, mengatakan bahwa agama adalah kepercayaan kepada para dewa. 
  5. Evan Pritchard dan Geertz mengatakan bahwa agama adalah hubungan yang tepat dengan wilayah mistik yang terletak di balik dan di luar kehidupan biasa. 
  6. Haviland, mengatakan bahwa agama adalah kepercayaan dan pola perilaku yang diusahakan oleh manusia untuk menangani masalah-masalah penting yang tidak dapat dipecahkan dengan menggunakan teknologi dan teknik organisasi sehingga akhirnya berpaling kepada manipulasi makhluk dan kekuatan supranatural.
sumber; http://rangkumanmateriips.blogspot.co.id/2014/09/pengertian-dan-ciri-ciri-agama.html
Share:

flag counter

Flag Counter
Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

Pirate Skull Surfboard

Unordered List

Pirate Skull Surfboard

Pages